Jabatan Panglima TNI Digilir, Moeldoko: No Comment
Selasa, 9 Juni 2015 - 12:04 wib
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke Facebook
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko Ginting tidak ingin mempersoalkan mengenai siapa kandidat suksesor posisinya sebagai Panglima TNI berikutnya.
Menurutnya, itu merupakan hak prerogatif Presiden. Pun begitu, Jenderal Moeldoko hanya bisa memberi kontribusi dalam kapasitasnya memberi masukan atau usulan.
“Itu (pencalonan Panglima TNI) hak prerogatif Presiden. Saya hanya memberi masukan. Masyarakat saja kasih masukan, apalagi Panglima TNI, ujarnya saat ditemui wartawan di Jakarta, Selasa (9/6/2015).
Menurutnya, dalam memberi masukan kepada Presiden, Panglima TNI mempunyai penilaian tersendiri berupa standar nilai, indikator, dan kinerja. Moeldoko sendiri mengaku belum menyerahkan usulan kandidat siapa yang akan menggantikan posisinya sebagai Panglima TNI.
Di sisi lain, lulusan terbaik AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) 1981 tersebut juga tak ingin mengomentari soal Panglima TNI harus bergiliran di antara tiga matra (AD, AU, AL) atau tidak.
"Belum lah, masih lama (mengusulkan kandidat). Lagipula, masalah mengartikan dapat bergiliran atau tidak, itu sepenuhnya di tangan Presiden. Panglima jangan mengomentari itu," tambah mantan Pangdam XII/Tanjungpura dan Pangdam III/Siliwangi itu.
Dalam kesempata berbeda, Menko Polhukam, Tedjo Edhy Purdjiatno juga angkat bicara soal isu pergiliran jabatan Panglima TNI. Jika ingin melanjutkan tradisi pergiliran antar matra, maka Panglima TNI suksesor Jenderal Moeldoko semestinya dijabat Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna.
“Meskipun dalam pasal 13 ayat 4 UU TNI berbunyi, 'dapat dijabat secara bergantian', kata dapat itu kan berarti tidak harus bergiliran. Jadi belum tentu juga tahun ini giliran KSAU," timpal Menteri Tedjo.
sumber : http://news.okezone.com/read/2015/06/09/337/1162458/jabatan-panglima-tni-digilir-moeldoko-no-comment
Tidak ada komentar:
Posting Komentar