THS: Atasi Macet, Ahok Tidak Peduli Dicaci Maki

Atasi Macet, Ahok Tidak Peduli Dicaci Maki


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Foto: Okezone)
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Foto: Okezone)

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan salah satu faktor penyebab sulitnya mengatasi permasalahan kemacetan di Ibu Kota karena jabatan kepala daerah hanya selama lima tahun.
Ahok menilai durasi jabatan itu tidak berimbang dengan beredarnya kendaraan pribadi di DKI hingga saat ini yang berjumlah 17 juta unit.
"Saya pikir kenapa mass rapid transit (MRT) 28 tahun enggak dibangun-bangun, itu karena jabatan politis hanya lima tahun. Sedangkan kalau mau melakukan pembangunan ini memakan waktu lebih dari lima tahun," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (9/5/2015).
Ahok mengungkapkan, dirinya bisa saja tidak melakukan pembangunan MRT sehingga tidak bertambah kemacetan akibat pengerjaan proyek moda transportasi berbasis rel di Ibu Kota itu.
"Kalau saya lakukan seperti itu, pas saya terpilih lagi terjadi puncak-puncaknya kemacetan. Orang akan bilang, 'Sialan banget ini orang jadi gubernur tambah lama kok tambah macet.' Padahal kamu diam saja Jakarta juga tambah macet kok. Jakarta sekarang itu seperti orang operasi, tambah susah enggak orang? Dibius enggak orang? Habis itu kita harapkan Jakarta sembuh (dari kemacetan)," imbuhnya.
Oleh karena itu, ungkap Ahok, dahulu bersama Joko Widodo (Jokowi) yang memimpin DKI Jakarta, dirinya telah memutuskan untuk melakukan pembenahan. Meskipun, berdampak dicaci maki oleh warga lantaran berakibat terjadi kemacetan akibat pengerjaan proyek MRT.
"Kita putuskan waktu dengan Pak Jokowi. Kita tidak peduli kamu mau caci maki saya, enggak pilih saya kembali. Tapi sesudah itu kamu akan bilang, 'Untung ada gubernur gila yang berani bayar itu semua (pengerjaan MRT)' dan itu patokannya," pungkas dia.
sumber : http://news.okezone.com/read/2015/06/09/338/1162449/atasi-macet-ahok-tidak-peduli-dicaci-maki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © THS Urang-kurai